Bogorplus.id – Viral seorang pelajar sekolah dasar menyampaikan keluhannya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait kondisi jalan rusak di Kabupaten Indramayu.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @bellatyangalit, siswi tersebut dengan suara lirih dan penuh harap menyampaikan curahan hatinya kepada Dedi Mulyadi.
“Pak Dedi Mulyadi, Pak Dedi kami ikut perintahmu. Setiap berangkat sekolah kami jalan kaki. Ini jalan satu-satunya yang kami punya, sudah 15 tahun tidak dibantu oleh pemerintah. Pak Dedi, bukankah ini negeri merdeka? Bantulah kami untuk mendapatkan indahnya kemerdekaan,” ucap siswi tersebut dalam video.
Video tersebut kemudian diunggah ulang oleh Gubernur Dedi Mulyadi melalui akun TikTok @taman_taman_surga, dan langsung viral di berbagai platform media sosial.
Banyak netizen merasa tersentuh dengan perjuangan siswi tersebut yang harus berjalan kaki sejauh satu jam melewati jalan licin dan rusak hanya untuk sampai ke sekolah.
Tak tinggal diam, Dedi Mulyadi segera menanggapi video viral tersebut. Ia menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan pelajar tersebut, yang hadir bersama sang ayah.
Dari pertemuan itu, Dedi mendapatkan informasi bahwa jalan yang dilalui pelajar setiap hari itu tidak pernah tersentuh perbaikan selama lebih dari satu dekade.
Jalan tersebut tidak hanya rusak, namun juga berada di kawasan yang terdampak banjir rob.
Sehingga, membuat kondisinya semakin parah dan membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak yang setiap hari berjalan menuju sekolah.
Langkah Bupati Indramayu Lucky Hakim
Mengetahui kondisi tersebut, Dedi Mulyadi langsung menghubungi Bupati Indramayu, Lucky Hakim, untuk menyampaikan keluhan warga serta kondisi jalan yang memburuk.
Dedi menyarankan, agar perbaikan jalan tidak dilakukan karena dinilai tidak efektif jika wilayah tersebut terus-menerus terdampak banjir rob dan abrasi pantai.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyambut dengan cepat dan serius laporan tersebut.
Ia menyampaikan bahwa, relokasi warga menjadi solusi terbaik, mengingat risiko lingkungan yang tinggi di wilayah tersebut.
“Kalau dipindahin jalannya nanti nggak diperbaiki, karena percuma. Daerahnya rawan terkikis pantai. Maka kita fokus relokasi warga,” ujar Dedi dalam video klarifikasinya.
Lucky Hakim menjelaskan, lokasi relokasi masih berada di area yang sama, hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah warga saat ini, yakni di seberang jalan Pantura.
Tujuannya agar masyarakat tidak merasa kehilangan kampung halaman dan tetap dekat dengan lingkungan sosial mereka.
Pemkab Indramayu sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk mendukung program relokasi ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk penyediaan lahan, pembangunan rumah layak huni, serta infrastruktur dasar seperti akses jalan dan sanitasi.
“Relokasinya dekat, tidak jauh dari tempat tinggal warga. Kita sudah siapkan Rp5 miliar untuk ini, dan jika dibutuhkan, kita akan minta dukungan dari Pemprov Jabar,” ujar Lucky Hakim.
Relokasi tersebut menjadi langkah konkret Pemkab Indramayu untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah berlangsung bertahun-tahun.