Bogorplus.id – Setelah sebelumnya publik dihebohkan dengan Patung Biawak di Wonosobo, kini giliran Patung Burung Rajawali yang mencuri perhatian.
Patung tersebut berdiri megah di Desa Cipaat, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, dan secara resmi diberi nama Monumen Rajawali Sakti.
Diresmikan pada 15 Januari 2025, patung ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat desa yang menunjukkan semangat, kekuatan, dan keindahan.
Postingan dari akun Instagram @Indramayuinfo menampilkan patung tersebut dari berbagai sudut.
Salah satu hal yang membuat Monumen Rajawali Sakti viral adalah desainnya yang tampak realistis dan artistik, berbeda dari banyak monumen yang kerap dikritik karena bentuk kurang proporsional.
Patung ini juga terlihat gagah dengan sayap mengepak, seolah siap terbang, mencerminkan semangat warga yang ingin terus maju.
Tak hanya dari segi visual, publik juga memuji efisiensi anggaran pembangunan patung tersebut.
Patung ini dibangun dengan biaya hanya Rp180 juta, jauh lebih rendah dibandingkan proyek-proyek serupa di berbagai daerah.
Dana tersebut berasal dari Pendapatan Asli Desa (PAD) yang digabung dengan dana pribadi milik Kuwu (Kepala Desa) Cipaat.
Beragam Respons Warganet
Tak butuh waktu lama, unggahan tentang Monumen Rajawali Sakti langsung dibanjiri komentar dari warganet.
Banyak yang memberikan apresiasi atas tampilan patung dan penggunaan anggaran yang dianggap tepat sasaran.
“Nah kan enak diliatnya, kalo dikasih dana dialokasikan dengan benar untuk wilayahnya sendiri, seperti merenovasi dan menginovasi untuk kenyamanan mata biar kalau lewat di jalan itu ingat sama icon-nya. Good job perangkat desa-nya,” tulis akun X @secre***.
“Di tangan orang jujur semua urusan pasti beres,” tambah pengguna X @ana****.
Namun tidak sedikit pula yang mengkritik pembangunan patung, menganggap dana sebesar itu sebaiknya digunakan untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur.
“Apasih, udah stop napa ngabisin duit buat patung-patung, mending duitnya dialihkan buat hal yang lebih bermanfaat,” tulis akun @_dimsu***.
Ada pula suara kritik simbolik, menyoroti pemilihan rajawali sebagai ikon yang bukan satwa lokal Indramayu.
“Patung elang di depan kantor Pemkab Bongas memang megah, tapi sayang bukan representasi satwa lokal. Indramayu punya rusa Timorensis yang lebih otentik & layak dibanggakan,” kata pengguna X @Diego***.