bogorplus.id- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 100 lebih kasus kekerasan pada anak.
Diketahui, pada tahun 2022, kasus kekerasan anak sebanyak 298 kasus. Lalu pada 2023 di angka 365 kasus kekerasan anak.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogot Sussy Rahayu Agustini menyebut, kasus kekerasan anak itu menurun pada tahun 2024 dengan jumlah 355 kasus.
“Paling banyak itu di tahun 2023 itu jumlah perempuan dan anak 365 kasus. Sebelumnya 298 kalau tidak salah, tetapi turun kembali di 2024 itu 355,” katanya.
Lalu pada tahun 2025, Sussy tak merinci berapa banyak kasus kekerasan anak, hanya saja kata dia, angkanya lebih dari 100 kasus.
“Di atas 100 belum sampai ke 150,” ungkapnya.
Kasus kekerasan anak ini, ucap Sussy didominasi perilaku bullying. Kendati begitu, ia berupaya melakukan pembinaan ke setiap sekolah.
“Dominan kita masih anak, karena ada Bully, masih dominan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan rutin mengadakan bimbingan teknis kepada guru, tujuannya untuk menciptakan sekolah ramah anak.
“Kita melakukan pembinaan go to school, jadi forum anak daerah melakukan pembinaan kepada beberapa sekolah,”pungkasnya.