Telkom Tegaskan Dugaan Korupsi Tidak Memengaruhi Kinerja Perusahaan

Berita, Nasional17 Views
banner 468x60

bogorplus.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menegaskan bahwa dugaan korupsi terkait proyek tidak nyata senilai Rp 431 miliar yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, tidak memengaruhi kinerja perusahaan di bursa saham. Bahkan, saham TLKM mengalami peningkatan pada perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2025).

Menurut data dari RTI Business, saham TLKM naik sebesar 1,88% menjadi Rp 2.710 per lembar. Di awal perdagangan hari ini, saham TLKM sempat mencapai harga tertinggi di Rp 2.750 per lembar.

banner 336x280

Melihat data perdagangan selama sepekan terakhir, saham TLKM juga mengalami kenaikan 3,05%. Selama sebulan terakhiran, perusahaan ini menunjukkan kinerja yang positif dengan peningkatan sebesar 11,11% TLKM juga mencatat net buy asing di seluruh pasar sejumlah Rp 1,08 miliar pada 15 Mei 2025.

Ahmad Reza, Wakil Presiden Senior Grup Sustainability dan Komunikasi Korporat Telkom Indonesia, menjelaskan bahwa perkara hukum di Kejati tidak secara langsung mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan. Namun, pemberitaan yang tidak adil mengenai kasus tersebut dapat memberikan dampak negatif pada citra Telkom.

“(Dugaan kasus korupsi) tidak berdampak langsung terhadap harga saham, tapi ini lebih ke arah image korporasi,” ungkap Reza dalam konferensi pers di Senyata Senopati, Jumat (16/5/2025).

Reza menyatakan bahwa pergerakan harga saham TLKM saat ini banyak pengaruh dari kondisi ekonomi makro. Namun, perusahaan tetap menunjukkan kinerja positif baik secara kuartalan maupun tahunan.

Di sisi lain, gerak harga saham TLKM juga sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi global akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Ini karena 47,9% saham TLKM dimiliki oleh masyarakat melalui perdagangan di bursa.

Selain itu, Reza menambahkan bahwa keputusan the Fed untuk mempertahankan suku bungan acuan di kisaran 4,25-2,5% juga berkontribusi pada kinerja saham TLKM. Hal ini dianggap membuat investor asing ragu untuk berinvestasi di pasar domestik.

Reza menjelaskan bahwa selama tahun 2024, perusahaan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 150 triliun, yang tumbuh 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) konsilidasi mencapai Rp 75 triliun dengan margin 50%.

“Telkom sampai saat ini tetap tumbuh dengan baik. Lalu yang berikutnya kami sampaikan juga berkait dengan menjaga kebijakan dan fokus terhadap kontribusi positif, ini juga kami sampaikan kami terus berkomitmen menjaga dan memperkuat kepercayaan pemangku kewenangan,” tutupnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *