IPA Convex Bahas Situasi Global Sektor Migas di Tengah Ketegangan AS dan China

Berita, Nasional22 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Direktur Eksekutif Asosiasi Minyak dan Gas Indonesia (IPA) Marjolijn Wajong menyatakan bahwa acara IPA Convex 2025 akan membahas kondisi global, terutama mengenai ketidakstabilan harga minyak dan gas yang baru-baru ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan dalam perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Ia menjelaskan bahwa diskusi panel terkait situasi global di sektor migas akan dihadiri oleh pimpinan perusahaan dari skala internasional dan domestik. Pembicaraan ini akan membahas upaya agar industri migas Indonesia tetap mampu bersaing di tengah perubahan harga yang tidak menentu.

banner 336x280

“Pada dasarnya soalnya harga minyak, up and down itu biasa. Jadi yang dilakukan orang-orang minyak dan gas di Indonesia dan di seluruh dunia, bagaimana cara kita supaya membuat kita lebih efisiensi, membuat kita mampu menggunakan teknologi-teknologi yang baik dan bagaimana kita lebih kompetitif. Itu yang dibicarakan,” ungkap Marjolijn saat konferensi pers di SEIA Restoran, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia IPA Convex 2025 Hariadi Budiman menginformasikan bahwa pembahasan tentang situasi global di sektpr migas akan berlangsung pada hari pertama acara. Salah satunya akan ada panel diskusi dengan tema Meningkatkan Daya Saing Jangka Panjang Indonesia di Area Investasi Energi Global.

Selanjutnya, akan diadakan diskusi bertema Menyeimbangkan Risiko dan Peluang dalam Portofolio Energi Global serta Strategi Ketahanan Energi dan Peran Minyak dan Gas pada sesi berikutnya.

“Harapannya, IPA Convex menjadi perhelatan penting untuk para pemangku kepentingan, pelaku industri dan masyarakat luas untuk lebih memahami peran penting industri migas terutama untuk menjaga ketahanan energi Indonesia sekaligus menjadi forum kolaboratif yang mampu mendorong investasi baru, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Di sisi lain, Presiden IPA, Carole J. Gall menekankan bahwa sektor hulu migas menjadi pilar utama untuk memastikan ketahanan energi nasional. Ia berpendapat bahwa sektor ini adalah penggerak utama dalam pembangunan ekonomi melalui dukungannya terhadap transisi energi.

Ia juga mengakui bahwa produksi migas secara alami mengalami penurunan seiring dengan banyaknya ladang migas yang mencapai tahap dewasa. Saat ini, produksi minyak bumi di Indonesia bertahan di antara 550.000 hingga 600.000 barel per hari.

Untuk membalikkan kondisi ini, pelaku industri didorong untuk meningkatkan eksplorasi melalui survei seismik, pengeboran sumur baru, serta penerapan teknologi dan inovasi terbaru. Saat ini, potensi migas Indonesia baru dimanfaatkan sekitar 16% dari total cekungan yang telah beroperasi.

Sebagian besar wilayah migas masih belum dieksplorasi. Oleh karena itu, eksplorasi harus menjadi prioritas utama bagi semua pemangku kepentingan dalam sektor hulu migas.

“Kolaborasi erat antara industri dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, melalui kepastian regulasi, kepastian fiskal, serta penyederhanaan birokrasi dan percepatan perizinan,” ujarnya.

Sebagai informasi, IPA Convex 2025 direncanakan akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 20 hingga 22 Mei 2025. Acara ini juga akan dihadiri oleh Prabowo pada hari kedua.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *