Mahasiswi ITB Meminta Maaf Setelah Menyebarkan Meme Prabowo Jokowi

Berita, Nasional13 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Seorang mahasiswi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bernama SSS telah meminta maaf setelah membagikan sebuah meme yang menampilkan wajah Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Melalui pengacaranya, Khaerudin Hamid Ali Sulaiman, SSS menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi.

banner 336x280

“Statement kami sebagai kuasa hukum yaitu kami dan klien kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prabowo dan juga Bapak Jokowi atas perilaku dari klien kami yang mengunggah dan membuat kegaduhan,” kata Khaerudin dalam konferensi pers di Markas Besar Polri pada hari Minggu.

SSS juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Prabowo, Jokowi, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah menyetujui permohonan penangguhan penahanan.

“Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Bapak Prabowo Subianto dan mantan Presiden Bapak Joko Widodo dan sekaligus berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri Republik Indonesia yang sudah memberikan pengabulan mengenai permohonan penangguhan penahanan yang kami ajukan bersamaan dengan surat dari kedua orang tua dan juga surat dari kampusnya,” ungkapnya.

“Kami juga berharap ke depannya klien kami akan dilakukan pembinaan baik oleh orang tua dan berharap juga oleh kampusnya,” tambahnya.

Bareskrim Polri memutuskan untuk menangguhkan penahanan SSS pada malam yang sama, dengan pertimbangan bahwa ia telah meminta maaf dan menunjukkan penyesalan atas tindakannya.

Kasus ini mendapatkan kritik tajam dari masyarakat. Ketia Komisi II DPR RI Habiburokhman menyatakan siap menjadi jaminan bagi SSS. Politikus dari Partai Gerindra tersebut yakin bahwa SSS tidak akan mengulangi kesalahan, merusak, atau menghilangkan barang bukti, serta tidak akan mengganggu jalannya pemeriksaan.

Sementara itu, seorang pengajar dari Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto perlu mengambil tindakan proaktif untuk mendorong aparat kepolisian melepaskan SSS.

Herdiansyah merasa kecewa dengan respon dari Istana, yang diwakili oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang menyatakan Prabowo tidak melaporkan mahasiswi tersebut ke polisi.

“Kita menuntut kepada Presiden agar tegas, tidak hanya pasif menyampaikan pernyataan, tetapi juga secara aktif meminta kepada aparat kepolisian melepaskan anak ITB ini karena tidak ada alasan menjerat anak ITB ini ke proses hukum,” ujar Herdiansyah melalui pesan tertulis.

Herdiansyah menekankan pentingnya tindakan aktif dari Prabowo sebagai kepala negara dalam menjaga kehormatan demokrasi.

“Kekuasaan pada intinya harus melakukan semacam public address terhadap perkara-perkara yang membunuh atau membungkam demokrasi terutama kebebasan berpendapat,” tambahnya.

M. Isnur, Ketia Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh mahasiswi ITB yang membuat meme Prabowo dan Jokowi berciuman sebenarnya adalah bentuk kritik, bukan penghinaan atau pelanggaran norma.

“Patut dipandang bahwa maksud dari mahasiswi tersebut adalah bagian dari kritik, menyampaikan pendapat, bagian dari bagaimana memandang yang selama ini disuarakan oleh banyak media yaitu ada matahari kembar, ada semacam kongkalikong antara presiden Prabowo dan mantan Presiden Jokowi dan mereka tampak terus-menerus melahirkan banyak kebijakan yang berbahaya buat masyarakat,” ungkap Isnur.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *