Bogorplus.id – Industri penyiaran Indonesia kembali diterpa kabar mengejutkan. Kompas TV dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap lebih dari 150 karyawan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 70 orang berasal dari tim redaksi yang tersebar di berbagai level.
Kebijakan ini merupakan imbas dari langkah efisiensi perusahaan di tengah menurunnya pendapatan iklan yang selama ini menjadi tulang punggung operasional media.
Salah satu dampak paling terlihat dari kebijakan PHK ini adalah dihentikannya program Kompas Sport Pagi, rubrik olahraga yang telah hadir di layar kaca selama hampir 12 tahun.
Momen yang menyayat hati pun terjadi saat presenter olahraga, Gita, menyampaikan salam perpisahan terakhirnya dalam siaran langsung. D
“Tak terasa inilah akhir perjalanan panjang Kompas Sport Pagi selama hampir 12 tahun. Kami hadir menemani Anda dengan berbagai macam berita olahraga, baik dari dalam maupun luar negeri, serta kabar inspiratif dari atlet kebanggaan Indonesia dan dunia,” ujar Gita dengan suara bergetar.
Cuplikan emosional ini menjadi viral di media sosial, memicu gelombang empati dan nostalgia dari warganet yang telah lama mengikuti program tersebut.
Manajemen Kompas TV sendiri menyatakan bahwa, semua karyawan yang terdampak akan menerima hak dan pesangon sesuai dengan ketentuan hukum.
Kendati demikian, Kompas TV bukan satu-satunya media yang melakukan efisiensi karyawan.
Hingga Mei 2025, tercatat beberapa perusahaan media besar di Indonesia juga melakukan PHK dan pengurangan karyawan secara signifikan.
Daftar Media yang Melakukan PHK
- Kompas TV: 150 karyawan diberhentikan, termasuk 70 dari tim redaksi.
- TV One: PHK terhadap 75 karyawan.
- CNN Indonesia TV: PHK lebih dari 200 orang.
- Viva.co.id: Akan menutup kantor Pulogadung pada bulan depan.
- Emtek Group: PHK terhadap 100 karyawan.
- MNC Group: Melakukan regrouping, dari 10 pemimpin redaksi hanya menyisakan 3.
- TVRI: PHK terhadap kontributor dan tenaga lepas di seluruh Indonesia.
- RRI: Memutus kontrak tenaga outsourcing dan tenaga lepas.
- ANTV: Memberhentikan 57 karyawan.
- Net TV: PHK usai proses akuisisi oleh MD Entertainment.
- Republika: Efisiensi karyawan hingga 60 orang, termasuk 29 wartawan.
