Terungkap Harga Kelapa Melonjak, Berikut Alasannya

Berita, Nasional16 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan penyebab lonjakan harga kelapa bulat yang sangat tinggi. Ia menyatakan bahwa banyak pelaku usaha yang memilih untuk mengekspor kelapa, akibatnya pasokan di dalam negeri menjadi menipis dan harga pun melonjak.

“Ya kan ini kan mahal kan karena di ekspor ya harga ekspornya memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri sehingga karena semua ekspor, akhirnya jadi langka dalam negeri,” ujar Budi saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (16/4/2026).

banner 336x280

Untuk alamat permasalahan ini, Budi berencana untuk mengumpulkan kembali para petani dan pelaku usaha, termasuk eksportir, guna mencari solusi yang saling menguntungkan.

Ia menjelaskan bahwa jika harga terlalu murah, petani dan eksportir akan mengalami kerugian, namun kebutuhan dalam negeri juga harus tetap dipenuhi.

“Karena kita juga di dalam negeri membutuhkan, tetapi harga tentunya juga kalau murah kan petani, eksportir kan nggak mau. Jadi nanti kita cari kesepakatan yang lebih baik,” tambahnya.

Dalam pantauan detikcom pada Jumat, (11/4) lalu, harga kelapa bulat atau parut menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan. Salah satu penjual kelapa parut di Pasar Rawa Bebek, Usin, mengungkapkan bahwa harga satu butir kelapa kini bisa mencapai Rp 25. 000, tergantung pada ukurannya.

Pada kondisi normal, kelapa parut biasanya dijual dengan harga Rp 10. 000-15. 000 per butir. Ini berarti, untuk ukuran kecil, harga telah meningkat dua kali lipat.

“Sekarang Rp 20.000-25.000, tergantung ukurannya, kalau yang kecil ya Rp 20.000, kalau yang gede Rp 25.000. Kalau lagi normal yang gede paling Rp 15.000, yang kecil Rp 10.000,” terang Usin saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (11/4/2025).

Sementara itu, pedagang kelapa parut lainnya di kawasan Pasar Klender SS, Deden, mengatakan bahwa harga bahan baku santan tersebut saat ini berada di kisaran Rp 20. 000-25. 000. Ia menambahkan bahwa kenaikan harga yang signifikan mulai terasa sebelum bulan puasa dan masih bertahan hingga sekarang.

“Bukan naik, belum turun. Dari sebelum puasa juga sudah naik segitu. Biasanya ya Rp 12.000. Kalau yang kecil ya kita kasih Rp 10.000,” ungkap Deden.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *