Seorang Wanita Ungkap Pernah Dilecehkan Oknum Dokter di RS Swasta Malang

Berita, Nasional10 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Kasus pelecehan yang melibatkan seorang dokter muncul di Kota Malang, di mana korbannya adalah seorang pasien perempuan yang tengah menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit swasta. Pengalaman pahit ini dialami oleh seorang perempuan berinisial QAR, yang menceritakan kejadian tersebut melalui akun Instagram-nya @qorryauliarachmah.

“Bismillah… Karna lg rame ttg pelecehan, aku mau speak up ttg apa yang aku alami juga di bulan September akhir 2022, yg dimana terjadi di sebuah RS swasta di Kota Malang,” tulis Qorry di akun Instagram-nya, seperti yang dilihat oleh detikJatim pada Rabu (16/4/2025).

banner 336x280

QAR awalnya datang untuk berobat karena mengalami sinusitis dan vertigo yang cukup parah. Dia kemudian mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit terdekat. Sebagai pasien, QAR segera mendapatkan penanganan, termasuk pemeriksaan rontgen oleh seorang dokter umum berinisial YA. Setelah itu, QAR diminta untuk mencatat nomor WhatsApp dokter tersebut agar hasil rontgen bisa dikirimkan.

“Dokter umum tersebut suruh aku, ‘Mba, catat nomornya nanti pihak RS kirim hasil rontgennya melalui WhatsApp,’” ujarnya menirukan pernyataan dokter.

Setelah penanganan awal, QAR dipindahkan ke ruang rawat inap untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di ruang VIP, ia terpaksa duduk sendirian tanpa teman.

“Lupa malam itu atau esok harinya, hasil rontgen dikirim melalui WhatsApp. Ternyata itu nomor dokter itu sendiri. Dan dokter itu terus-terusan WhatsApp, meskipun nggak direspon,” ungkapnya.

Merasa ada yang tidak biasa, QAR menyadari bahwa hasil rontgen dikirim dari nomor pribadi dokter YA, bukan melalui pihak administrasi atau petugas radiologi. QAR pun mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dari dokter YA.

Beberapa hari kemudian, saat kondisi QAR mulai membaik dan sudah mendapatkan izin pulang dari dokter yang menangani, dr. Nadin, tiba-tiba dokter YA datang menemuinya dengan alasan ‘menjenguk’.

“Aku lupa dia masih di jam kerja atau sudah selesai dinas. Dia datang bilang jenguk, tapi bawa stetoskop,” tuturnya.

Setelah mengobrol sejenak dan menanyakan kondisi QAR, dokter YA mulai melakukan pemeriksaan pada mata dan mulut. Namun, ia kemudian meminta QAR membuka bajunya dengan alasan pemeriksaan lebih lanjut.

“Dia tarik talinya, terus pakai stetoskop, tapi benar-benar lama, nggak seperti biasanya dokter periksa. Aku mulai nggak nyaman, tapi dokter itu bilang, ‘Sebentar saya lagi cek jantungnya’,” katanya menirukan perkataan sang dokter.

Pemeriksaan berlanjut ke bagian dada sebelah kanan, dan baju QAR pun terbuka sepenuhnya, membuatnya semakin risih. Ketika mencoba merapikan bajunya yang terbuka, dokter YA malah menahannya.

“Dia bilang ‘sebentar’, lalu tiba-tiba mengeluarkan HP dan mengarahkan kamera tepat ke atas badanku,” katanya.

Karena merasa risih dengan ulah sang dokter, QRA kemudian bertanya terkait apa yang dilakukan itu.

“Ngapain, dok?” namun dijawab dengan dalih, “Sebentar saya lagi balas WA teman saya. Aku yakin dia bukan balas WA, tapi ambil foto atau video,” ucapnya.

Pengalaman yang dialami QRA sempat ingin ia ceritakan kepada perawat di rumah sakit. Namun, niat tersebut urung dilakukan karena perawat berpendapat bahwa dokter YA selama ini dikenal sebagai orang yang baik.

“Aku cuma bilang, ‘Permisi dok, saya mau istirahat’. Baru di situ dokter itu keluar,” ungkapnya.

Pengalaman yang dialami QRA sempat ingin ia ceritakan kepada perawat di rumah sakit. Namun, niat itu batal setelah mendengar pendapat suster yang mengatakan bahwa dokter YA selama ini dikenal baik.

“Aku cuma bilang, ‘Sus, dokter Y orangnya emang kayak gitu?’ Suster jawab, ‘Gitu gimana kak? Dokter Y setahu saya sih baik’. Jadinya aku nggak jadi cerita,” ungkapnya.

Dalam unggahannya, QRA memilih untuk menyensor wajah dan nama lengkap dokter tersebut. Ia juga mengingatkan para perempuan untuk tidak takut bersuara jika mengalami perlakuan yang tidak pantas.

“Buat kalian semua terutama cewek-cewek, aku mohon kalau udah rasa ada yang nggak beres, LAWAN! Jangan takut kayak aku. Jujur ngetik ini aja gemeteran,” harapnya.

Postingan QRA mendapatkan banyak respons dari warganet, bahkan banyak yang menduga bahwa dokter YA selama ini bertugas di rumah sakit ternama di Jalan Raya Blimbing Indah, Kota Malang. Namun, QRA menjelaskan bahwa data dokter tersebut sudah dihapus dari laman rumah sakit.

“Data dokter praktek di RS tsb sejak kemarin sore sudah hilang dari google, entah kenapa,” kata QRA.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *