bogorplus.id – Pengacara terkemuka Hotma Sitompul, atau yang lebih dikenal sebagai Hotma Sitompoel, telah meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh rekannya, pengacara Yudha Khana Saragih, yang berafiliasi dengan Hotma Sitompoel Law Firm.
“Bapak dan guru serta pembina kita Dr. Hotma P.D. Sitompoel, S.H., M.Hum telah Tutup Usia. Mohon doa-nya,” ungkap Yudha saat dikonfirmasi oleh detikNews pada Rabu, 16 April 2025.
Hotma mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 11. 15 WIB di ruang ICU RSCM Kencana, Jakarta. Menurut informasi yang dihimpun dari InsertLive, sebelum wafat, Hotma diketahui telah menjalani beberapa kali perawatan cuci darah.
Cuci darah, atau yang dikenal sebagai dialisis, adalah prosedur medis untuk orang-orang dengan kondisi ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Dalam kasus gagal ginjal, ginjal tidak lagi dapat menyaring darah secara efektif.
Hal ini menyebabkan penumpukan limbah dan racun dalam aliran darah, termasuk limbah nitrogen (urea), limbah dari otot (kreatinin), dan asam, yang seharusnya dikeluarkan melalui urin. Dialisis berfungsi untuk menghilangkan produk limbah serta cairan berlebih dari darah.
Lalu, mengapa seseorang perlu menjalani dialisis? Umumnya, individu yang mengalami penyakit ginjal stadium akhir atau gagal ginjal membutuhkan prosedur ini.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gagal ginjal antara lain tekanan darah tinggi, diabetes, dan lupus. Kadang-kadang, penyebab masalah ginjal tidak dapat diidentifikasi.
Gagal ginjal dapat bersifat jangka panjang atau muncul secara tiba-tiba (akut) akibat penyakit atau cedera parah, dengan kemungkinan pemulihan pada gagal ginjal akut.
Penyakit ginjal memiliki lima tahap, dan pada stadium 5, pasien dianggap telah memasuki fase gagal ginjal, di mana fungsi ginjalnya tinggal kurang dari 15 persen dari normal.
Pada tahap ini, terapi yang dilakukan biasanya berupa dialisis atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan hidup. Banyak orang menjalani dialisis sembari menunggu proses transplantasi.
Dialisis adalah prosedur yang umum dilakukan. Menurut data, lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia menjalani pengobatan penyakit ginjal melalui dialisis atau transplantasi ginjal. Terdapat dua jenis dialisis, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal.
