PLN Butuh Investasi 2,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur Listrik

Berita, Nasional16 Views
banner 468x60

bogorplus.id – PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa kebutuhan investasi untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Indonesia mencapai US$ 162 miliar atau sekitar Rp 2. 721 triliun (dengan kurs Rp 16. 800). Infrastruktur yang dimaksud mencakup proyek supergrid atau jaringan transmisi serta proyek energi hijau.

Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Isnandar, menjelaskan bahwa sekitar US$ 59 miliar atau Rp 991,20 triliun akan diarahkan untuk sektor energi bersih, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan panas bumi (geothermal).

banner 336x280

“Untuk pengembangan infrastruktur itu Indonesia membutuhkan total investasi US$ 162 miliar. Estimasi ini belum mencakup capex dan bunga selama masa konstruksi. Dan alokasi terbesarnya, US$ 59 miliar adalah untuk energi bersih seperti hydro dan geothermal,” ujarnya dalam Indonesia-Switzerland Hydropower Conference 2025 di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/4/2025).

Suroso juga menyoroti adanya peluang bisnis yang dapat dikembangkan dan menyatakan bahwa Indonesia siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Ia mengajak Swiss, sebagai negara yang memiliki keahlian di sektor PLTA, untuk optimalkan potensi kerja sama.

Suroso menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber energi yang melimpah. Untuk PLTA, total kapasitas yang telah diidentifikasi untuk pengembangan mencapai 29 Gigawatt (GW), sedangkan potensi energi hidro yang sudah berhasil dikembangkan saat ini sebesar 5,8 GW.

“Kalimantan potensinya bisa sampai 13 GW, Sumatra 7 GW lebih, Sulawesi 5 GW plus. Dan potensi itu tersebar di berbagai wilayah Indonesia, misalnya Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah,” paparnya.

Ia juga menyinggung adanya kesenjangan antara lokasi sumber energi bersih dengan permintaan yang cukup jauh. Oleh karena itu, PLN berencana membangun infrastruktur supergrid untuk menjembatani ketidaksesuaian itu.

“Ada mismatch antara lokasi sumber energi dan sumber permintaan. Karena itu PLN harus membangun supergrid green energy yang akan mengisi mismatch dalam supply-demand dengan memasok sumber energi bersih di Sumatera, Kalimantan hingga Nusa Tenggara,” jelasnya.

Dijadwalkan, supergrid yang akan dibangun membentang sepanjang 48. 000 kilometer di berbagai wilayah Indonesia, dengan kemungkinan pengembangan hingga 63. 000 kilometer.

“Dan dalam 10 tahun ini pengembangan energi kita seperti tercantum dalam RUPTL, kita akan membangun supergrid setidaknya 48.000 kilometer,” tutupnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *