Polisi Usut Kasus Pelecehan Siswi oleh Oknum Guru di Depok

banner 468x60

bogorplus.id – Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi di sebuah sekolah dasar swasta di Cimanggis, Depok, oleh oknum guru menjadi viral di media sosial. Polisi saat ini sedang menyelidiki kasus ini.

“Jadi kalau LP (laporan polisi) dari korban belum ada sampai saat ini,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, saat dihubungi oleh wartawan, Senin (14/4/2025).

banner 336x280

Pihak kepolisian masih meminta klarifikasi dari pihak sekolah untuk memastikan kebenaran dugaan pelecehan seksual ini. Selain itu, klarifikasi kepada pihak-pihak.

Nah, berangkat dari keterangan saksi yang kami dapat Sabtu malam itu, hari ini PPA lagi klarifikasi di sekolah ketemu kepala sekolah, komite sekolah, terus ke orang tua korban. Nah klarifikasinya masih berlangsung,” jelasnya.

“Iya, dari informasi yang kami dapat dari seorang saksi, apakah betul apa enggak keterangannya,” tambahnya

Sebelumnya, berita mengenai dugaan pelecehan seksual ini menyebar luas di media sosial, di mana tindakan tersebut diduga dilakukan oleh seorang oknum guru dengan cara meraba bagian tubuh siswi-siswi.

Orang tua korban, pihak sekolah, dan oknum guru telah melakukan mediasi terkait kasus ini, tetapi oknum guru tersebut tidak menganggap tindakannya sebagai pelecehan seksual.

Seorang mantan guru SD berinisial MWR mengungkapkan bahwa pelecehan tersebut terjadi pada Agustus 2024 dan melibatkan 14 siswi kelas VI, meskipun hanya 11 di antaranya yang berani mengaku.

“Pada saat itu ada 14 korban sesungguhnya dari kelas 6, tapi yang berani mengaku hanya 11. Nah dari 11 anak ini merasa bahwa si guru ini meraba,” ungkap MWR kepada wartawan pada Kamis (10/4).

Setelah mengetahui perlakuan tersebut, 11 siswi ini melaporkannya kepada orang tua mereka, yang kemudian mengadukan kasus ini kepada pihak sekolah.

“Nah oleh sekolah akhirnya dia dapat pertemuan antara sekolah, yayasan, orang tua, dan komite untuk menyelesaikan kasus ini,” ungkap MWR kepada wartawan pada Kamis (10/4).

MWR juga menyayangkan bahwa pihak sekolah tidak memberikan surat peringatan kepada oknum guru tersebut saat kasus dugaan pelecehan ini muncul kembali.

Dia menyatakan niat untuk melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke pihak kepolisian, mengklaim dirinya sebagai saksi yang melihat langsung peristiwa itu.

Di sisi lain, Margareth, perwakilan yayasan sekolah, membantah adanya dugaan pelecehan seksual oleh guru berinisial S.

“Terutama kami membicarakan untuk yang 14 siswa tadi itu hoaks banget,” kata Margareth kepada wartawan.

Ia menjelaskan bahwa masalah ini adalah permasalahan lama yang sudah diselesaikan.

“Ini masalah lama yang sudah selesai, tapi diangkat di tahun ini, diangkat lagi gitu. Sudah selesai, sudah ada tindakan,” tambahnya.

Meski begitu, Margareth tidak menjelaskan rinci tentang apa yang dimaksud dengan ‘kasus lama’ yang telah dianggap selesai. Menurutnya, ada sejumlah kasus lain yang juga telah terjadi.

“Ya banyak sih kasus-kasus, karena untuk yang naik media nggak cuma ini ya,” tutupnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *