Polisi Ungkap Adanya Indikasi Kelainan Seksual Pada Tersangka Kasus PPDS Kedokteran Unpad

Berita, Nasional25 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Polisi mengungkapkan adanya indikasi perilaku seksual yang menyimpang pada seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang menjadi tersangka dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang anggota keluarga pasien. Temuan ini diperoleh dari pemeriksaan awal terhadap dokter PPDS berinisial PAP (31 tahun).

“Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Surawan, saat merilis informasi terkait kasus ini di Bandung, seperti dilansir oleh Antara pada Rabu (9/4/2024).

banner 336x280

Surawan menambahkan bahwa penyidik akan memperkuat temuan ini melalui pemeriksaan psikologi forensik.

“Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini, nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Surawan menjelaskan bahwa pelaku adalah seorang dokter residen anestesi yang diduga memerkosa korban berinisial FH (21) di sebuah ruangan baru yang belum digunakan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Peristiwa tersebut terjadi ketika korban mendampingi ayahnya yang dalam keadaan kritis. Pelaku meminta korban untuk melakukan transfusi darah sendirian tanpa didampingi keluarganya di gedung MCHC RSHS Bandung.

“Korban tidak tahu maksud pelaku apa karena saat itu diajak ke ruang baru dengan dalih akan dilakukan tindakan medis,” ujar Surawan.

Dalam proses penyelidikan, polisi menemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan oleh pelaku.

Sampel-sampel tersebut kini telah dibekukan dan akan diuji melalui tes DNA untuk memverifikasi kecocokan.

“Akan diuji lewat DNA, kan kita harus uji. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA pelaku dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma pelaku,” tambahnya.

Surawan juga menjelaskan bahwa dokter PPDS yang terlibat dalam kasus pemerkosaan tersebut ditangkap pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Bandung, lima hari setelah kejadian.

Ketika akan ditangkap, pelaku berusaha bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dan sempat mendapatkan perawatan sebelum akhirnya resmi ditahan.

“Jadi, pelaku, setelah ketahuan, itu sempat berusaha bunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi,” tandasnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *