Bentrok Tragis Antar Pendukung, DPR Usulkan KPU Lakukan Rekonsiliasi Kedua Paslon Pilkada di Puncak Jaya

Berita, Nasional26 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Bentrokan tragis antara pendukung pasangan calon (paslon) dalam pemilihan kepala daerah di Puncak Jaya telah terjadi. Wakil Ketua Baleg DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut.

“Tentu kita semua sangat prihatin. Pilkada seharusnya menjadi media konsolidasi pembangunan suatu daerah melibatkan seluruh elemen, khususnya interaksi positif antara rakyat dengan calon pemimpinnya. Bukan malah sebaliknya menjadi ajang baku fisik dan perpecahan,” ungkap Doli kepada wartawan pada Senin (7/4/2025).

banner 336x280

Dia menambahkan bahwa peristiwa ini harus menjadi evaluasi untuk pelaksanaan Pilkada di masa mendatang. Doli menyatakan perlunya mempertimbangkan alternatif dalam penyelenggaraan Pilkada.

“Tentu peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi kita terhadap pelaksanaan Pilkada secara langsung. Bila kejadian serupa tidak bisa dihindarkan dan menjadi semakin meluas, maka patut dipertimbangkan alternatif lain cara pemilihan Kepala Daerah kita ke depan,” jelasnya.

Doli juga mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera memanggil kedua pasangan calon beserta tim mereka untuk melakukan rekonsiliasi dalam rangka mengendalikan para pendukung. Ia menekankan bahwa kedua paslon memiliki tanggung jawab atas insiden tersebut.

“Untuk saat ini, saya kira perlu dilakukan beberapa hal. Pertama, KPU harus segera berkoordinasi kembali dengan pihak kepolisian untuk memanggil kedua pasangan calon dan tim inti masing-masing untuk melakukan rekonsiliasi dan kesepakatan/perjanjian bersama untuk dapat mengendalikan para pendukungnya masing-masing. Kedua pasangan calon harus ikut merasa bertanggung jawab atas situasi buruk seperti itu,” tambahnya.

Dia juga meminta agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terlibat langsung dalam penanganan masalah ini, serta berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.

“Kedua, pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendagri, harus ikut turun tangan langsung, melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten, berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membantu penciptaan kondisi untuk kembali kondusif,” sambungnya.

Diketahui, bentrokan tersebut terjadi antara dua kubu pendukung paslon nomor urut 1, Yuni Wonda dan Mus Kogoya, serta paslon nomor urut 2, Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga, dalam Pilkada Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Insiden tersebut mengakibatkan 12 orang tewas dan 653 lainnya mengalami luka-luka.

“Aksi saling serang antarpendukung pasangan calon kepala daerah di Puncak Jaya menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia,” jelas Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, dalam keterangannya pada Sabtu (5/4).

Ia melaporkan bahwa bentrokan terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025. Dari jumlah korban, 423 merupakan pendukung paslon 01, sedangkan 230 lainnya berasal dari kubu paslon 02.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *