bogorplus.id – Aksi pemalakan yang terjadi di kawasan industri Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Para pelaku dapat mengumpulkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulannya.
Sekelompok preman yang menyebut diri mereka sebagai Karang Taruna ditangkap oleh polisi saat tengah melakukan pungutan liar (pungli) terhadap para sopir truk yang keluar masuk kawasan tersebut.
“Total ada empat orang yang kami amankan,” ungkap Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, Minggu (23/3/2025).
Keempat pelaku yang telah ditangkap, berinisial R (47), U (52), KW (47), dan YS (40), diringkus oleh tim Satreskrim Polres Subang di Jalan Raya Cipendeuy Pabuaran, Desa Kedawung, Kabupaten Subang, pada sore hari Sabtu, 22 Maret.
Mereka terbukti memalak sopir dengan alasan sumbangan untuk keamanan lingkungan. Para pelaku memanfaatkan kedok organisasi pemuda untuk menjalankan aksi mereka.
Setiap sopir truk yang melintas dipaksa untuk membayar Rp 30 ribu, yang kemudian ditukarkan dengan karcis bertuliskan Karang Taruna Bhineka Kreasi Desa Kedawung.
“Jika sopir menolak membayar, mereka tidak diperbolehkan keluar dari kawasan pabrik,” ungkap Ariek.
Yang lebih mencengangkan, praktik pemalakan ini ternyata sudah berlangsung sejak Desember 2024. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kelompok ini mampu mengumpulkan sekitar Rp 1 juta setiap hari, atau setara dengan Rp 30 juta dalam sebulan.
