8 Korban Serangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo Papua Pegunungan Berhasil Dievakuasi

Berita, Nasional19 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Sebanyak delapan korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan berhasil dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri. Semua korban saat ini berada di Jayapura, Papua.

Pada Jumat, 21 Maret, sekelompok KKB melakukan tindakan brutal dengan membakar gedung sekolah dan rumah guru di Kampung Anggruk, mengakibatkan sepuluh orang, termasuk guru, tenaga kesehatan, dan warga setempat, menjadi korban.

banner 336x280

Menurut keterangan resmi dari Divisi Humas Polri pada Senin, 24 Maret, terdapat satu korban tewas, empat korban mengalami luka ringan, tiga luka berat, dan dua orang lainnya yang merupakan warga asli Yahukimo.

Polri mengutuk serangan ini sebagai tindakan keji yang menyasar pihak-pihak yang berkontribusi dalam kemajuan Papua Pegunungan.

Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, menekankan bahwa tindakan ini sangat biadab, mengingat para guru dan tenaga medis tersebut bukanlah anggota militer, melainkan pendidik yang berdedikasi untuk masa depan anak-anak Papua.

Evakuasi para korban, yang dilakukan oleh tim gabungan TNI di bawah Kogabwilhan dan Polri di bawah Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, dilaksanakan pada Minggu, 23 Maret, secara udara.

Brigjen Faizal menyatakan bahwa Tindakan KKB merupakan upaya teror untuk menghalangi pembangunan dan kemajuan di Papua, khususnya di bidang pendidikan.

Saat ini, semua korban, baik yang tewas maupun yang terluka, telah dirawat di RSAD Marthen Indey di Kota Jayapura.

“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” lanjut Faizal.

Sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi antara lain:

  1. Rosalia Rerek Sogen, perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)
  2. Doinisiar Taroci More, perempuan, guru, Suku Flores
  3. Vantiana Kambu, perempuan, guru, Suku Papua, Sorong.
  4. Paskalia Peni Tere Liman, perempuan, guru, Suku Flores.
  5. Fidelis De Lena, laki-laki, guru, Suku Flores.
  6. Kosmas Paga, laki-laki, guru, Suku Flores.
  7. Penus Lepi, laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo, Papua. (dipulangkan dari RSAD Marthen Indey karena dinyatakan sehat)
  8. Irawati Nebobohan, perempuan, tenaga kesehatan asal NTT.

Dua korban lainnya, Lenike Saban yang berprofesi sebagai guru, dan Erens yang bekerja sebagai petani, tidak ikut dievakuasi karena permintaan mereka sendiri. Keduanya merasa situasi sudah aman di kawasan mereka.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh provokasi yang dilontarkan KKB. Dia menegaskan bahwa aparat masih terus mencari para pelaku penyerangan.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan,” ucapnya.

Yusuf menambahkan bahwa situasi di Distrik Anggruk kini mulai stabil, dan bantuan kemanusiaan juga sudah mulai disalurkan kepada warga yang terdampak.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *