bogorplus.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sedang menyiapkan program asuransi pertanian bertujuan untuk melindungi para petani dari kerugian besar akibat gagal panen.
“Ada program asuransi pertanian yang disiapkan untuk petani. Jadi jika mereka mengalami gagal panen, misalnya, bisa mendapatkan ganti rugi dari asuransi itu,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Rohman, di Karawang, pada hari Minggu.
Ia juga menjelaskan bahwa tahun ini kuota luas lahan sawah yang dijamin asuransi pertanian di wilayah Karawang mengalami peningkatan, dari sebelumnya 40 ribu hektare menjadi 60 ribu hektare.
Program asuransi pertanian ini bertujuan untuk membantu para petani yang mengalami gagal panen, sehingga mereka bisa mengajukan klaim untuk menanam kembali.
Asuransi pertanian, yang dikenal juga sebagai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), memberikan perlindungan bagi petani terhadap risiko gagal panen yang disebabkan oleh bencana seperti banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit tanaman.
Rohman menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mendukung sektor pertanian.
Selain itu, pada tahun ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang menargetkan produksi gabah kering panen (GKP) mencapai 1,45 juta ton pada tahun 2025.
Target ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 1,2 juta ton.
Rohman menambahkan, sebagai strategi untuk mencapai target tersebut, pihaknya mendorong para petani untuk meningkatkan frekuensi penanaman dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.
