Kebutuhan Ikan Selama Ramadan akan Meningkat, KKP Pastikan Stok Ikan Tetap Aman

Berita, Nasional20 Views
banner 468x60

bogorplus.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksi bahwa kebutuhan ikan selama Ramadan dan Lebaran 2025 akan mengalami peningkatan sebesar 7,3 persen.

Diperkirakan, kebutuhan ikan akan naik dari 0,79 juta ton pada Februari 2025 menjadi 0,85 juta ton pada Maret 2025.

banner 336x280

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo menyatakan bahwa total estimasi kebutuhan ikan selama Ramadan dan Idulfitri mencapai sekitar 1,4 juta ton.

“Diperkirakan kebutuhan ikan akan meningkat 7,3 persen.Dari 0,79 juta ton pada Februari 2025 menjadi 0,85 juta ton pada Maret 2025. Proyeksi ini didasarkan pada analisis konsumsi ikan berbagai sumber asupan protein selama bulan Ramadan,” ujar Budi dalam konferensi pers mengenai ketersediaan stok ikan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1446 H, di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Walaupun diperkirakan terjadi lonjakan konsumsi, KKP menjamin bahwa pasokan ikan akan tetap mencukupi.

Pemantauan stok dilakukan melalui berbagai sumber, termasuk data dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), data pendaratan kapal di pelabuhan yang tercatat secara online di Pelabuhan, serta penghitungan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Selanjutnya, KKP juga memantau kondisi stok ikan di 250 cold storage di seluruh Indonesia.

Dari hasil pemantauan tersebut, stok ikan pada H-7 Ramadan diprediksi mencapai 20.996 ton, dan menjelang H-3 Idulfitri, jumlahnya diprediksi meningkat menjadi 42.271 ton, dan yang menunjukkan peningkatan stok ini mencapai 49,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Peningkatan ini dipengaruhi peningkatan aktivitas kapal yang akan bersandar menjelang Lebaran. Nanti lagi sudah mulai pulang membawa ikan,” tambahnya.

Budi juga menjelaskan bahwa lonjakan stok ikan menjelang Idulfitri ini terkait dengan meningkatnya aktivitas kapal penangkap ikan yang kembali ke pelabuhan membawa hasil tangkapan.

Komoditas utama yang mendominasi stok di cold storage antara lain Cakalang (6.512 ton), Tuna (5.801 ton), Layang (1.112 ton), Udang (1.041 ton), Tongkol (999 ton).

“Selain itu, cumi dan makarel juga mengalami peningkatan yang memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Jadi ini adalah pantauan-pantauan kami dari data pelabuhan, dari data pantauan budidaya, dan data yang tersimpan di cold storage,” ujarnya.

Dari segi harga, secara umum, harga ikan di cold storage mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,5 persen, yang dianggap sebagai kabar baik bagi nelayan karena dapat meningkatkan keuntungan mereka.

“Secara umum harga rata-rata ikan di tingkat cold storage menunjukkan kenaikan 5,5 persen,” jelas Budi.

Dengan pasokan ikan yang terpantau aman dan harga yang stabil, KKP meyakini bahwa kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Idulfitri dapat terpenuhi tanpa kendala.

Momen ini pun diharapkan memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan.

“Jadi, bagi nelayan juga bagus ya. Bahwa ini adalah saatnya kita merayakan Ramadan bersama, ikan ada ya. Nelayan pun juga dapat rezeki yang cukup ya,” ujarnya.

Masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan ikan selama Ramadan 2025.

Dengan pemantauan yang ketat dari KKP dan stok yang memadai, peningkatan konsumsi ikan selama periode ini dapat terpenuhi dengan baik.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif, juga menegaskan bahwa pasokan ikan selama Ramadan hingga Idul Fitri 1446 H berada dalam kondisi aman dan harga ikan tetap stabil.

Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk melakukan pemantauan secara berkala. Apabila terjadi dinamika perubahan dinamika harga atau pasokan, mereka akan menyelidiki penyebabnya intervensi bila diperlukan.

Dengan kembalinya kapal-kapal penangkap ikan yang telah beroperasi sebelumnya, diperkirakan jumlah produksi ikan diprediksi akan meningkat.

Menurut Lotharia, berdasarkan dialog dengan para nelayan di lapangan, banyak dari mereka yang berencana kembali ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran, namun produksi ikan akan berjalan seperti biasa.

Untuk memastikan ketersediaan tetap terjaga, KKP terus melakukan pemantauan intensif terhadap data produksi di pelabuhan perikanan.

Ini mencakup pemantauan stok ikan serta harga di tingkat produsen agar ketersediaan pasokan nasional tetap aman.

“Kemudian kami terus melakukan pemantauan secara intensif proses pendataan produksi di pelabuhan berikanan menyanggut stok dan harga di tingkat produsen untuk menjamin kesediaan pasokan ikan nasional,” ungkapnya.

Berdasarkan prediksi untuk perikanan tangkap nasional hingga Maret 2025, total produksi diperkirakan mencapai 1,47 juta ton, dengan kebutuhan pada bulan Maret sekitar 510 ribu kilogram.

“Prognosa produksi perikanan tangkap kita ini di angka 1,47 juta ton dimana di bulan Maret kurang lebih 510 ribu kilogram yang dibutuhkan,” tambahnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *